Caring Betta Fish

Betta Fish Types

Cupang Raksasa, The Giant Betta: Betta Anabatoides

Cupang Raksasa, The Giant Betta: Betta Anabatoides

Betta-Fish-Picture-13 Giant betta ( Betta anabatoides) pada awalnya dibudidayakan di Thailand pada awal tahun 2000 dan mulai diekspor tahun 2003, termasuk Indonesia. Disebut giant  karena ukurannya lebih besar daripada jenis cupang lainnya, yaitu 10—12 cm, bahkan bisa mencapai 18 cm. Giant Betta merupakan hasil seleksi yang ketat jenis cupang yang memiliki sifat suka makan dan pertumbuhan cepat yaitu jenis cupang alam dan plakat. Setelah melalui serangkaian pemuliaan, sekaran telah dihasilkan cupang raksasa yang agresif, memiliki bentuk ekor plakat, halfmoon dan serit. Warna dasar tubuhnya pun beragam antara lain merah, hijau merah, maskot, hijau solid dan red gold.
Cupang Alam, The Wild Betta: The Original Taste

Cupang Alam, The Wild Betta: The Original Taste

Betta-Fish-Picture-16 Cupang jenis ini merupakan tangkapan dari sawah atau rawa dan pada awalnya diperkenalkan oleh bangsa Thai sebagai ikan aduan. Jenis-jenis cupang alam yang sering di adu adalah betta imbellis, betta splendens dan betta smaragdina. Di Indonesia sendiri terdapat diperairan pulai Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan kepulauan lainnya. Warna yang dimiliki cupang alam kurang menarik yang teridiri dari warna cokelat kusam, merah atau hijau. Pada sisi badannya terdapat garis horizontal yang dimulai dari mata hingga sirip ekor.

Sifat Biologis Ikan Cupang

Sifat Biologis Ikan Cupang

Betta-Fish-Picture-31 Di kalangan masyarakat umum, cupang lebih dikenal sebagai ikan yang sangat agresif dan suka berkelahi satu sama lainnya. Jenis kelamin jantan tampak lebih menarik dibandingkan betina karena mempunyai warna yang lebih cerah dengan sirip-sirip yang lebih lebar dan panjang. Cupang jantan menggunakan warna warni tubuhnya untuk menarik lawan jenisnya agar mau melakukan pemijahan.

Cupang, seperti kebanyakan ikan lainnya, memiliki lendir yang dapat membantu menghambat gangguan penyakit seperti jamur dan bakteri yang menyerang tubuhnya. Seperti halnya ikan lele dan betok, cupang mempunyai alat pernapasan tambahan berupa labirin untuk mengambil oksigen langsung dari udara sehingga ikan ini dapat bertahan hidup pada kondisi air dengan kandungan oksigen terbatas. Sampai sekarang, cupang telah tersebar ke berbagai seluruh penjuru tanah air seperti pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Papua.

Lingkungan Hidup: Ikan Cupang, Betta Fish Environment

Lingkungan Hidup: Ikan Cupang, Betta Fish Environment

Betta-Fish-Picture-111 Cupang terkenal sebagai ikan yang dapat bertahan hidup dengan kandungan oksigen yang sangat terbatas, yaitu di bawah ambang normal (3 mg/l), dan di tempat yang sempit karena ikan ini dapat menyerap oksigen melalui rongga labirin di atas insang. Karena itu, budidaya cupang tidak memerlukan aerator sebagai alat bantu sirkulasi udara. Cupang dapat hidup dengan baik pada air dengan pH 6,2—7,5, kesadahan air 7—10 derajat HD, dan temperatur air 21—31 derajat Celcius.